Selasa, 12 April 2016

BE A GOOD MOTHER


Menjadi ibu adalah bukan perkara mudah. tapi gak juga susah-susah amat. ada saat dimana kita merasa penat bin lelah, stress dan sesak dada serta ada buanyak banget waktu dimana kita merasa bahagia, haru, bangga yang tak terkira-kira. hidup itu memang tergantung bagaimana kita menyikapinya. Ada teman yang telah 7 tahun menikah belum dikaruniai anak dan dia bahagia (setidaknya itu yang terucap dari bibir manisnya). Beberapa teman (lumayan banyak sih) dalam kasus yang sama justru mengeluh, sedih, kecewa, dan seolah putus asa (na'udzubillah ya). ada pula yang sabar, qona'ah sambil terus berusaha dan berdo'a. aku pribadi punya pengalaman yang super banyakk yang ingin kubagi dengan siapapun yang bersedia untuk tahu.
27 Agustus 2010 hari jum'at di bulan ramadhan lahirlah pelengkap hidupku yang super duper indah... hmm...Hammam Abdurrahman Firdaus (hamba Allah yang berkemauan kuat untuk mencapai syurga firdaus begitu kira-kira doa yang kami panjatkan melalui nama yang sedemikian panjang itu tentunya dengan lumayan banyak mengabaikan kaidah tata bahasa Arab yang memang kami berdua (me n my husband) tidak memiliki keahlian. Dua tahun pertama kelahiranya adalah masa yang cukup sulit karena suami bekerja dan tinggal di Jakarta dan kami berdua menetap di Bengkulu. ada begitu banyak kesyukuran yang kupanjatkan atas kehadiran malaikat kecilku, Hammam kecil begitu penurut. meskipun dia sangat lincah, tetapi jarang sekali menangis. Bahkan saat dia sakit sekalipun. pernah suatu hari dia terjatuh dan hidungnya berdarah lumayan banyak, dia hanya meringis sebentar dan kemudian kembali ceria. untuk yang belum pernah menjadi ibu, berdoalah agar suatu hari Allah SWT mengaruniakan kepadamu seorang bayi mungil yang akan mengisi hidupmu. Beratnya perjalanan kami berdua (aku dan putraku) saat itu adalah juga karena aku bekerja pada pagi hari dan melaksanakan perkuliahan pada siang hingga sore hari untuk menyelesaikan studi lanjutan di universitas negeri di kota Bengkulu. Sementara aku pergi, ia kutinggalkan bersama seorang pengasuh yang sudah seperti saudara sendiri. Dia sangat baik dan Hammam kecil sangat menyukainya. kehidupan keluarga yang sesungguhnya baru kurasakan ketika aku mengambil keputusan besar untuk meninggalkan pekerjaanku sebagai guru yang telah bekerja lama dan telah mendapatkan sertifikasi. Sedikit berat namun mencoba berfikir positif demi si kecil yang memerlukan kasih sayang kedua orangtuanya. nyambung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar